I. PENDAHULUAN
Dinamika molekuler merupakan suatu metode untuk
menyelidiki struktur dari zat padat, cair dan gas. Umumnya dinamika molekuler
menggunakan teknik persamaan hukum newton dan mekanika klasik. Tujuan utama
dari simulasi dinamika molekuler adalah (Astuti dan Mutiara,2009):
Menghasilkan trajektori
molekul dalam jangka waktu terhingga.
Menjadi jembatan antara
teori dan hasil eksperimen.
Memungkinkan para ahli
kimia untuk melakukan simulasi yang tidak bisa dilakukan dalam laboratorium.
Simulasi dinamika molekul merupakan sebuah metode yang
dapat digunakan untuk melakukan prediksi terhadap sifat-sifat statik maupun
dinamik yang diturunkan secara langsung dari interaksi ditingkat atom atau
molekul. Mengingat belum ada altematif lainnya yang dapat digunakan untuk
memecahkan persoalan itu sampai ketingkatan yang cukup rinci maka metoda
simulasi dinamika molekul ini merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan dalam
penelitian baik untuk ilmu
mumi maupun rekayasa (Dipojono,2001).
Konsep Dinamika
Molekuler yaitu, besarnya gaya antar molekul dihitung secara
eksplisit dan pergerakan molekul
dikomputasi dengan metode
integrasi. Metode ini digunakan untuk
menyelesaikan persamaan newton pada
atom yang konstituen. Dimana kondisi awal
digambarkan dengan posisi dan kecepatan
atom. Berdasarkan persepsi newton,
dari posisi awal, dapat dilakukan penghitung posisi dan kecepatan selanjutnya dalam interval waktu yang kecil serta
penghitungan gaya pada posisi yang baru.
Hal ini berulang untuk beberapa saat, bahkan hingga ratusan kali (Astuti
dan Mutiara,2009).
Konsep yang digunakan dalam Gromacs adalah
syarat batas periodik dan group. Syarat batas periodik merupakan cara klasik
yang digunakan pada Gromacs untuk mengurangi efek tepi dalam suatu sistem.
Dimana atom yang akan disimulasikan diletakan pada sebuah box, yang
disekitarnya dikelilingi oleh salinan atom tersebut. Dalam Gromacs terdapat
beberapa model box yaitu triclinic, cubic serta octahedron. Konsep Gromacs yang
kedua adalah group.
Konsep ini digunakan dalam Gromacs untuk
menampilkan suatu tindakan. Setiap group hanya
dapat memiliki jumlah atom maksimum 256,
dimana setiap atom hanya boleh mempunyai enam
group yang berbeda(Astuti dan Mutiara,2009).
.
Algoritma Verlet
Algoritma inilah yang paling banyak digunakan untuk keperluan dinamika molekul.
Ide dasarnya adalah menguraikan
posisi atom, misal atom dengan indek I, R[ dalam deret Taylor sampai orde ketiga, baik secara maju ( forward) maupun mundur
(backward) dalam waktu. Jadi
dapat dituliskan(Astuti dan Mutiara,2009),
Jika kedua persarnaan di alas dijumlahkan maka akan
diperoleh bentuk dasar dari algoritma Verlet yaitu(Astuti dan Mutiara,2009),
Persoalan yang timbul dalam menggunakan algoritma Verlet versi ini adalah bahwa
kecepatan atom tidak langsung
tersedia. Meskipun kecepatan itu tidak diperlukan untuk mengetahui evolusi
trayektori namun pengetahuan mengenai kecepatan ini kadang kadang diperlukan,
misalnya untuk menghitung energi kinetik yang amat diperlukan untuk menguji aspek konservasi
energi total sistem. Kecepatan itu dapat saja dihitung dengan menggunakan persamaan(Astuti dan Mutiara,2009),
Namun kesalahan dalam persamaan untuk kecepatan ini
adalah dalam order Δt2, bukan lagi dalam order Δt4. Untuk
mengatasi persoalan ini telah dikembangkan beberapa variasi dari algoritma
Verlet ini yang salah satu di antaranya adalah(Astuti dan Mutiara,2009),
Tujuan dari percobaan
ini yaitu untuk menganalisis profil fungsi distribusi radial g(r), fluktuasi
energi, mean square displacement (MDS), dan menentukan koefisien difusi D
dengan menggunakan teknik simulasi dinamika molekular untuk sistem homogen
sederhana.
II.
METODOLOGI
2.1.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah
2.2. Prosedur
Pertama, praktikan menyiapkan
program simulasi dinamika molekular GROMACS pada server komputas. Dalam
direktori kerja terdapat tiga file yaitu topol.top, grompp.mdp, argon-init.py
dan coordnum.py. Lalu membuat tiga direktori, masing-masing bernama solid,
liquid dan gas. Kemudian mengcopy file gromp.mdp dan topol .top pada
masing-masing direktori tersebut. Lalu praktikan melakukan sign in ke direktori
solid, kemudian membuat konfigurasi awal sel simulasi yang berisi argon
sebanyak 512 partikel sesuai perintah: phyton . . /argon-iniy.py. Kemudian
mengedit file teks grompp.mdp dengan perintah nano grompp.mdp. Kemudian mencari
baris yang memuat parameter dan menyesuaikan nilainya sesuai perintah , untuk
menyimpan file tekan ctrl-o dan untuk keluar dari prograam nano tekan ctrl-x.
Selanjutnya mengkompilasi semua file parameter tersebut menjadi satu
menggunakan perintah: grompp. Menjalankan GNU screen, kemudian menjalankan
GROMACS dengan perintah,: make. Setelah simulasi berakhir , memastikan terdapat
4 file hasil analisis berikut: energy.xvg, msd.xvg, rdf.xvg dan traj.gro. Lalu
mengcopy keempar file tersebut ke komputer praktikan. Praktkan membuka file
traj.gro di VMD atau avogadro. Kemudian menggunakan gnuplot untuk memplot
energi potensial terhadap waktu dari data yang terdapat dalam file energy.xvg.
Lalu mengamati waktu ketika terjadi perubahan fasa. Selanjutnya, mengulangi
prosedur yang sama seperti sebelumnya dalam drektori liquid dan direktori gas
dengan parameter: Liquid dengan
=1,40g mL-1, Nstop= 106,
T=120K dan Gas dengan
=1,784 x 10-3g mL-1, Nstop=
106, T=273K. Untuk direktori solid, menjalankan perintah: phyton . .
/ coordnum.py yang menganalisis bilangan koordinasi kristal argon yang
terbentuk. Lalu membandingkan hasilnya menurut bilangan kooridnasi yang ada
dengan literatur. Kemudian membuat grafik yang menunjukkan hubungan fungsi
distribusi radial g(r) dengan jarak r unuk tiga fasa dalam satu grafik dengan
menggunakan file rdf.xvg. Selanjutnya, membuat grafik yang menunjukkan
perubahan energi potensial terhadap waktu untuk tiga fasa dalam satu grafik
dengan menggunakan file energy.xvg. Lalu membuat grafik MSD vs waktu untuk tiga
fasa dalam satu grafik dengan mengggunakan file msd.xvg. Kemudian menghitung Koefisien difusi untuk Ar pada semua
fasa dalam percobaan. Lalu membandingkan nilai dari data eksperimen (ᶯ sebesar
210
P pada
tekanan 1 atm dan temperatur 273K) dengan viskositas yang diperoleh dari hasil
simulasi.
2.2.1
2.2.2
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan praktikum kali ini didapat data sebagai
berikut :
IV.
KESIMPULAN
Dari
praktikum ini dapat disimpulkan
V.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Astuti,A.D. dan Mutiara, A.B. 2009, Simulasi
Dinamika Molekuler Protein Dengan
Aplikasi Gromacs, Teknik
Informatika, Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
[2]
Dipojono, H.K.,2001, Simulasi Dinamika Molekul, Laboratorium Komputasi Material, Departemen Teknik
Fisiko, ITB
Casino Site | €1,000 in Bonuses | ChoicesCasino
BalasHapusCasino Sites - €1,000 메리트 카지노 주소 in Bonuses Welcome Bonus. Withdrawals, Cashout Limit, Unlimited 카지노사이트 Rewards, Instant 샌즈카지노 Play, Cashout Limits.