Rabu, 29 Juli 2015

Viskositas Cairan

ABSTRAK: pada percobaan ini dilakukan percobaan viskositas cairan untuk menentukan Praktikan melakukan percobaan viskositas cairan untuk menentukan sifat-sifat molekul menggunakan pengukuran viskositas, menentukan jari-jari molekul senyawa sederhana dan massa molekul relatif suatu makromolekul. Pada percobaan ini praktikan mengukur waktu alir larutan gliserol dengan konsentrasi 1 ; 0,75 ; 0,5 dan 0,25M, serta waktu alir  pelarut aquades dan larutan amilum dengan variasi konsentrasi (g/mL) yang sama dengan gliserol  menggunakan viskometer. Setalah melakukan percobaan, praktikan memperoleh data waktu alir larutan gliserol dan amilum lebih besar daripada waktu alir pelarut aquades yang menunjukkan bahwa viskositas larutan gliserol dan amilum lebih besar daripada viskositas pelarut. Semakin besar konsentrasi larutan menyebabkan waktu alir larutan juga semakin besar (lambat) yang artinya viskositas meningkat seiring meningkatnya konsentrasi larutan. Data waktu alir larutan dan pelarut dapat digunakan untuk mententukan jari-jari molekul gliserol yaitu 2,96 x 10-8 Å, sedangkan perhitungan teoritis, jari-jari gliserol adalah 7,55 Ǻ dan massa molekul relatif amilum secara teoritis yaitu 3272,30 g/mol sedangkan berdasarkan percobaan yaitu 8,72 g/mol.

I. PENDAHULUAN
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Viskositas ini juga disebut sebagai kekentalan  suatu zat. Jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu (Bird, 1993)
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispersi dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran “laminar” atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran “turbulen”, yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. (Dogra, 1990).
            Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya temperature (Bird,1993).
Cara-cara penentuan viskositas:

·         Viscometer Ostwald
            Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. (Respati,1981).
·         Viskometer hoppler
             Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas (seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila gravitasi sama dengan fictional resistance medium (Bird,1993).
            Berdasarkan hokum stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga : gaya gesek = gaya berat, gaya Archimedes (Streeter,1996) :

6πrVmax = 4/3 r3 (ρbola – ρcair) g
Ŋ = { 2/g r3 (ρbola – ρcair) g } / Vmax
Vmax = h / t
Dimana : t = waktu jatuh bola pada ketinggian h

Konsep Viskositas
            Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida-fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Bird, 1993).
   Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill (rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird, 1993).
            Satuan sistem internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille(While, 1988).
            1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
            Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah molukel itu. Molekul-molekul itu tidak  terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan fluida atau massanya kecepatan volume tidak mempunyai makna yang tepat sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu terus menerus berubah (While, 1988).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas (Dudgale,1986) :
1.            Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun, dan begitu sebaliknya. Hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
2.      Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
3.      Berat molekul solute
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan adanya solute yang berat akan menghambat atau member beban yang berat pada cairan sehingga manaikkan viskositas.
4.      Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan.
Tujuan dari percobaan ini adalah menggunakan pengukuran viskositas untuk menentukan sifat-sifat molekul, menentukan jari-jari molekul senyawa sederhana dan menentukan massa molekul relatif suatu makromolekul

II. METODOLOGI
II.1. Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan adalah 1 buah viskometer canon fenske dan stopwatch. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu larutan gliserol 1M atau 92,1 g/L, etanol 96%/ aseton, dan larutan amilum serta aquades.

II.2. Prosedur
            Pada penentuan dimensi molekul praktikan menyiapkan larutan gliserol dengan konsentrasi 1,0 ; 0,75; 0,5; dan 0,25 M dari stok 1 M. Lalu praktikan membersihkan bagian dalam viskometer dengan menggunakan alkohol/ aseton dan mengeringkannya dengan hair dryer. Praktikan memasukkan 8-10 mL larutan gliserol 0,25 M ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet ukur, kemudian menempatkan viskometer pada penyangga dan membiarkannya selama 10 menit agar tecapai suhu kesetimbangan. Setelah itu, praktikan mengukur waktu yang diperlukan larutan gliserol untuk melewati jarak antara dua tanda yang terdapat pada viskometer(waktu alir), dengan menghisap larutan melalui ujung alat menggunakan bola hisap, sampai cairan berada di bawah tanda viskometer. Lalu praktikan membiarkan cairan mengalir naik, dan mencatat waktunya dengan mengulangi langkah ini dua kali. Praktikan mengulangi prosedur penentuan dimensi molekul untuk larutan gliserol 0,5; 0,75 dan 1 M dengan waktu alir akuades sebagai pembanding.
            Pada menentuan massa molekul polimer praktikan menyiapkan larutan amilum dengan konsentrasi 1,0; 0,75; 0,5 dan o,25 M dari stok 1 M . Lalu praktikan membersihkan bagian dalam viskometer dengan menggunakan alkohol atau aseton dan mengeringkannya dengan hair dryer. Praktikan memasukkan 8-10 mL larutan amilum 0,25 M ke dalam viskometer dengan menggunakan pipet ukur, kemudian menempatkan viskometer pada penyangga dan membiarkannya selama 10 menit agar tecapai suhu kesetimbangan. Setelah itu, praktikan mengukur waktu yang diperlukan larutan amilum untuk melewati jarak antara dua tanda yang terdapat pada viskometer(waktu alir), dengan menghisap larutan melalui ujung alat menggunakan bola hisap, sampai cairan berada di bawah tanda viskometer. Lalu praktikan membiarkan cairan mengalir naik, dan mencatat waktunya dengan mengulangi langkah ini dua kali. Praktikan mengulangi prosedur penentuan dimensi molekul untuk larutan amilum 0,5; 0,75 dan 1 M dengan waktu alir akuades sebagai pembanding.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan praktikum kali ini didapat data sebagai berikut :


Penentuan Dimensi Molekul


             Dari data yang diperoleh, grafik hubungan antara konsentrasi dan η/ηo naik. Hal ini terjadi karena viskositas dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka viskositas larutan tersebut juga besar. Selain itu, viskositas juga mempengaruhi waktu alir larutan gliserol. Semakin besar viskositas suatu larutan maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan larutan tesebut untuk mengalir. Pada penentuan dimensi gliserol, waktu yang dibutuhkan gliserol untuk mengalir bertambah seiring dengan bertambahnya konsentrasi atau jumlah zat terlarut pada larutan gliserol.
             Dari data tersebut juga dapat diperoleh jari-jari molekul gliserol. Jari-jari molekul gliserol adalah 2,96 x 10-8 Ǻ. Sedangkan berdasarkan perhitungan teoritis, jari-jari gliserol adalah 7,55 Ǻ. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya gaya tarik menarik antarmolekul dan intramolekul. Pada perhitungan teoritis, jari-jari hanya dihitung pada 1 molekul. Sedangkan pada hasil percobaan, jari-jari molekul gliserol dipengaruhi oleh gaya tarik antarmolekul gliserol. Sehingga jari-jari molekul gliserol pada percobaan lebih pendek daripada jari-jari dari perhitungan teoritis.

Penentuan Massa Molekul


                Dari data dan grafik yang di dapat, diketahui bahwa setiap konsentrasi meningkat maka viskositas dari larutan tersebut semakin meningkat. Konsentrasi mempengaruhi viskositas karena konsentrasi berhubungan dengan banyaknya jumlah molekul pada suatu larutan, sehingga jika semakin besar konsentrasinya akan semakin kental. Oleh karena itu, konsentrasi berbanding lurus dengan peningkatan viskositas. Viskositas juga mempengaruhi waktu, jika waktu alir yang digunakan semakin lama maka viskositas larutan juga tinggi, sehingga waktu juga berbanding lurus dengan peningkatan viskositas. Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan suatu persamaan dimana digunakan untuk menentukan massa atom relatif dari amilum. Massa molekul relatif secara teoritis dari amilum didapatkankan sebesar 3272,30 g/mol, sedangkan massa molekul relatif dari data percobaan sebesar 8,72 g/mol.

IV. KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa viskositas dapat menentukan massa molekul relatif dan jari-jari molekul suatu senyawa. Massa molekul relatif secara teoritis dari amilum sebesar 3772,30 g/mol sedangkan massa molekul relatif dari percobaan sebesar 8,72 g/mol. Jari-jari molekul gliserol dari percobaan sebesar 2,9x10-8 Ǻ. Berdasarkan perhitungan teoritis, jari-jari gliserol adalah 7,55 Ǻ. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya gaya tarik menarik antarmolekul dan intramolekul.

V. DAFTAR PUSTAKA
[1]Bird, T., 1993, Kimia Fisik Untuk Universitas, PT Gramedia, Jakarta
[2]Dudgale, 1986, Mekanika Fluida Edisi 3, Erlangga, Jakarta
[3]Respati, H., 1981, Kimia Dasar Terapan Modern, Erlangga, Jakarta
[4]Streeter, V. L. dan Benjamin, E., 1996, Mekanika Fluida Edisi Delapan jilid I, Erlangga, Jakarta
[5]While, F. M., 1988, Mekanika Fluida edisi ke-2 jilid I, Erlangga, Jakarta
[6]Dogra, 1990, Kimia Fisik dan Soal-Soal, UI-Press, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar